Cara Kawin Silang Karakter Ayam Menghasilkan Jago Super

Saya punya ayam babon dengan karakter kerja dibawah pukulan dari depan bagus, saya silangkan dengan pejantan tipe bawah pukulan juga bagus, berharap dapat ayam yang bawah namun pukulan lebih bagus, ternyata hasilnya jadi ayam atas pukulan tidak bagus, bahkan cuma ngalung-ngalung, pukulanya kurang.

Cara Kawin Silang Karakter Ayam Menghasilkan Jago Super

Satu lagi, ayam babon dengan karakter kerja dibawah pukulan bagus, saya silang dengan jantan tipe atas muter dari depan dan belakang bisa semua , jadinya tipe atas muter-muter pukulan lebih bagus dari pejantan, tidak keluar tipe bawah sama sekali.

Lalu sebenarnya bagaimana cara menyilangkan karakter ayam agar menjadi jago yang super bagus?

Bang Bro, dalam ternak, saya menganut metode 'selaras'. Artinya ayam tipe bawah, dikawinkan dengan tipe bawah juga. tipe atas VS tipe atas juga. Maksudnya supaya anakannya lebih pasti dan merata.

Beberapa teman ada yang menganut metode 'plus minus'. Artinya tipe bawah disilang dengan tipe atas. Tujuannya agar didapat kombinasi yang unik antara tipe bawah dan atas, berharap segala kekurangan tipe atas dan bawah bisa tertutup. Cara ini menurut saya terlalu instant. Hasilnya justru tidak dapat diprediksi dan tidak merata. Seringkali terjadi justru kelemahan teknik atas dan bawah berkumpul jadi satu. Memang bisa saja muncul 1 ekor yang baik. Tapi kebanyakan ini cuma kebetulan dan sulit lagi muncul.

Lalu kenapa bawah vs bawah, kok bisa jadi teknik atas?

Kemungkinan salah satu indukan adalah hasil silang metode plus-minus. Sehingga meskipun terlihat tekniknya bawah, tapi gen-gen tekniknya tidak murni teknik bawah. Masih ada sifat 'atas'nya. Kebetulan saja teknik atas ini yang muncul, dibarengi dengan kelemahan tipe bawah yaitu ayam terlalu banyak solah (jarang mukul).

Kita bahas lebih lanjut, ini terkait teori Hukum Evolusi Mendel.

Kalau melihat apa yang diteorikan oleh Pak Mendell, yang dikenal dikalangan umum kita-kita ini biasanya cuman F1, F2, F3, padahal di atasnya masih ada yang dijuluki P.

Pada intinya setiap perkawinan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara:

1. Jumlah sifat yang mau diturunkan (dari babon dan pejantan), semakin banyak sifatnya maka semakin susah.

2. Sifat genetik dari Babon dan Pejantan, apakah babonnya dominan di Sifat ngalung ataukah pejantannya Resesif di sifat Kontrol?

3. Bagaimana "orang tua" dari masing-masing babon dan pejantannya tadi ? itu juga berpengaruh.

Jadi jangan heran kalau nanti ngawinkan babon dan pejantan yang bukan batu rante (sisik di bawah jari) ternyata anaknya banyak mengeluarkan sisik batu rante. selidik punya selidikternya, ta indukan dari babonnya batu rante, nah ketemu kan.

Di rumah saya juga sama, babonnya putih, kakinya hijau rapat, sisik batu rante. Jantannya jalu renteng (2 buah) ulesnya merah kaki hijau gelap, anaknya: blas.,.. tidak ada yang putih, bahkan blorok tidak turun semuanya ikut bapaknya (artinya babonnya sifatnya Resesif (lemah) alias cetak di bidang ules tapi dia bisa nurunkan batu rante.

Saran saya.... bila punya pejantan tangguh, pasangi sama 5 babon. Jadi bisa diharapkan nanti ada yang seperti bapaknya.

Kira - kira itungannya bila dengan 2 sifat kemungkinannya adalah  9 : 3 : 3 : 1 maksudnya bila turun anaknya berjumlah 16 ekor ada  9 ekor akan merupakan kombinasi dari sifat keduanya, 3 ekor mirip bapak, 3 ekor mirip babon dan 1 ekor tidak sama sekali. Itu kalau sama-sama kuat.
Silahkan dicoba.

Comments